Thursday, December 29, 2016

Kisah Nyata Indahnya Perjalanan Hidupku Menjadi Hindu



Om Swastyastu……

Masih terlintas keanehan dalam diriku hingga aku memeluk agama Hindu,secara logika aku tidak tahu menahu tentang agama tirta ini.sejak kecilpun aku juga tidak pernah dibekali sedikitpun pengetahuan agama hindu.jadi sangat mustahil sampai detik ini saya berganti agama dari islam ke hindu.

Sedikit perjalanan hidupku hingga aku menemukan berlian yang sangat luar biasa dalam kehidupan ini,setelah pencarian jati diri selama kurang lebih 25 tahun.

Aku dilahirkan di tempat yang indah ,dan penuh dengan tradisi budaya jawa tepatnya di kota solo/surakarta hadiningrat di tanah keraton pajang hadiwijaya.

Keluargaku dari keluarga yang sangat sederhana,dan kakek nenekku seorang pemeluk kejawen murni.tapi setelah diberlakukan KTP oleh pemerintah maka kakek nenekku mau tidak mau harus memilih agama.dan,merekapun terpaksa memilih islam sebagai agama di ktp. tapi kenyataannya mereka tidak bisa beribadah secara islam.

Kakekku dari ibu dahulu seorang dalang wayang kulit dan penabuh gamelan jawa/niaga.dan kakek dari bapak seorang abdi dalem kraton kasunanan surakarta,dari merekalah semau anak dan cucunya diberi bekal pengetahuan tentang budaya jawa.tapi sayangnya waktu beliau memberi wejangan pada anak cucunya ,aku masih dalam kandungan ibu.sehingga aku belum dapat melihat wajah kakekku yang seorang dalang.

Dalam keluargaku sampai sekarang masih dilestarikan ajaran-ajaran jawa terutama keluargaku.hanya keluargakulah satu-satunya yang masih melestarikan petuah dari kakek.

Sejak kecil aku di sekolahkan di lingkungan mayoritas muslim,tanpa ada kejanggalan dalam diriku aku selalu berusaha menjadi anak yang baik,patuh pada orang tua, menurut pada kakak,dan bisa menjadi panutan untuk adik.ya,sejak kecil aku benci dengan rokok dan alkohol aku tidak suka barang itu,sehingga aku menjadi anak yang terlihat baik di mata keluargaku, begitupun teman bermainku aku lebih senang bergaul dengan teman-teman di masjid. Setiap sore,apalagi pada waktu bulan puasa aku paling rajin beribadah di masjid,entah kenapa aku senang dan nyaman di masjid.sholat,mendengarkan khotbah dan senang mengikuti pengajian.Dan ikut mengajar anak -anak menbaca alquran.

Keanehan lama-kelamaan mulai mendatagiku sewaktu SMP,ada hati kecilku yang berkata tapi hanya aku anggap sebagai kata-kata pembohong.tapi lama kelamaan bisikan dalam hati nuraniku makin kuat,dan mengusik hidupku.entah kenapa aku makin benci dengan pelajaran agama,

Setiap hari jumat aku senang sholat jumat,setiap minggu aku selalu diajak mengikuti ritual/sembahyang di petilasan kraton pengging bersama bapakku.2 cara menggapai sang pencipta ditunjukkan olehku,dari agama islam dan dari cara sembahyang bapakku. semua membuatku makin binggung memilih yang mana tapi semuanya dapat berjalan dengan lancar dan aku nyaman memakai keduanya.

Menjelang kelas 3 SMP hal yang paling menakutkan terjadi padaku,aku hanya sekedar BERKHAYAL,’

“Aku tidak mau sekolah yang temen -temenku berjilbab”

Entah karena karma atau nasib ternyata aku dimasuklkan ibuku ke sekolah islam,tepatnya di sekolah yang dulu tempat sekolahnya PAK AMIEN RAIS.SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA,semua perjalanan hidupku mulai menapaki kehidupan yang baru di sini.lingkungan yang muslim tata cara yang islam dan segala sesuatu harus sesuai alquran dan al hadist,setiap hari aku harus membaca al quran 15′ setiap pagi. pelajaran agama islam juga sangat kuat,mungkin di sekolah negeri agama islam cuma agama islam saja.tapi di sma muhammadiyah agama islam dibagi menjadi bermacam-macam jenisnya, hingga mengalahkan pelajaran yang lain.akhlaq,aqoid,tarikh,alquran,bahasa arab, ibadah,kemuhammadiyahan.dalam benakku kenapa kok belajar sejarah negeri orang,kenapa kok tidak belajar sejarah kemegahan majaphit.

Dari SMAlah jiwa militan mulai kebentuk,cara berfikirku hanya islam yang benar dan yang lainnya salah. sungguh ironis menimpa otakku, kemanapun aku pergi alquran tidak boleh lepas dari dalam diriku,hingga kemanapun aku melangkah di dalam tas ranselku bukan rokok ato alkohol tetapi kitab suci alquran yang wajib ada.i love alquran, karena alquranlah yang menerangi jalanku.

Kelas 2 SMA, ada kegiatan khusus untuk semua siswa yaitu baitul arqom semacam pondok pesantren bertempat DI ASRAMA HAJI solo.jadi aku dan teman-teman di isolasi dari kehidupan luar disitulah kami semua diberi pengetahuan tentang agama islam,dari pagi hingga pagi lagi kami harus belajar agama islam dan waktu luang kami gunakan untuk membaca kitab suci alquran.

Tapi entah kenapa semakin aku belajar islam semakin penasaran aku dengan kepercayaan yang dianut oleh bapakku,tata caranya kelihatan sangat jawa,sangat sederhana ,sangat cinta kasih.akirnya aku putuskan untuk belajar tentang aliran kepercayaan dari bapak.

Kelas 3 SMA,aku makin tertarik memahami ajaran bapakku,tapi hanya diberitahu SEKILAS.konon karena aku belum cukup umur,trerlalu dini.

Pada waktu acara STUDY TOUR ke PULAU BALI aku merasakan aura yang berbeda,seakan aku menemukan siapa aku dan dimana aku.aku serasa telah kembali ke rumah,dan telah kembali ke masa majapahit zaman dahulu.tapi bergitu aku tahu bali orang hindu aku merasakan wah ini kafir semua.tapi kau merasakan sesuatu hal yang berbeda dengan orang -orang hindu,mereka sangat terbuka pada semua agama. sampai diselama 3 hari aku makin penasaran dan makin cinta dengan hindu.tapi itu juga hanya sekilas saja.

Setelah seminggu di bali akirnya waktunya kembali ke jawa,ada kejanggalan lagi dalam diriku dalam 1 bus yang semua muslim semua bergembira karena akan kembali ke rumah.jusstru aku berdedih meninggalkan bali,pulau mayoritas hindu,aku menagis sejadi-jadinya air mata tak bisa di tahan lagi.aku cuma bisa bertanya dalam hati ALLAH ada apai ini….Kenapa sangat berat meninggalkan pulau ini.aneh memang…tapi ini masih rahasia dari Sang Pencipta.

Setelah lulus sma,baru aku mendalami ajaran kepercayaan dari bapak,aku disuruh sembahyang 3x dalam sehari.aku jadi heran setahuku sholat 5x sehari,kenapa kok disuruh hanya 3x sehari.tapi,karena aku mantap dengan ajaran dari bapak apapun aku lakukan ,aku memutuskan aku tidak akan berfikir sempit seperti dulu lagi.

Lulus SMA aku memutuskan sebagai orang yang tak beragama dan tak percaya agama, tapi aku sangat percaya pada tuhan.

Setiap bulan suro,  pas malem 1 suro selalu melakukan ritual jawa,dan setiap bulan suro selalu ada selametan kecil di keluargaku.sedikit-demi sedikit aku mulai belajar filosofi kehidupan dari bapak.sejak aku kecil bapak sering memberi wejangan pada teman-temannya,dan pada saat memberi wejangan aku selalu tidur pulas dipangkuan bapak.dan sejak aku kecil sebelum tidur,bapak selalu dongeng padaku tentang cerita rakyat,si kancil,joko kendil sangat indah…

Dari situlah aku suka dengan budaya jawa,filosofi jawa.krena sekarang filosofi jawa sudah diputar-balikkan oleh oknum tertentu.

Tahun-berganti tahun pemahamanku tentang spiritual jawa selalu mulai bertambah hingga aku mengenal internet dan facebook.dahulu yang sholat 5x sehari kini sudah tak pernah sholat,dulu di dalam tas ada alquran kini kemana-mana tanpa bawa apa-apa kecuali apa yang ada dalam diriku itulah yang aku punya.believe with my self,

Entah kenapa tahun 2006 aku mendapat karma untuk bekerja di KOTA SEMARANG,aku mendapatkan kesempatan yang luar bisa akhirnya dengan berat hati aku berangkat ke semarang dan meninggallkan keuragaku di solo.

Datang sendirian tanpa keluarga, sebatangkara aku di semarang berjuang demi hidup dan sejuta harapan,mengais rejeki demi masa depan.

Bulan pertama sangat ringan,tapi lama-kelamaan makin berat.aku goyah………

Aku binggung, karena teman kos dan teman kerja mayoritas islam aku jadi minder,aku binggung kalo ditanya tentang agama.aku benci jika ada orang yang tanya tentang agama…

Karena aku memang tidak beragama dan tak suka dengan agama….!!!

Tahun 2007 aku kos dengan temanku yang alumni pondok pesantren dari weleri , kendal.aku dibimbing untuk belajar islam lagi,diajak sholat,dll.ya itu memang sedikit membuatku tenang,tapi batinku yang tidak menerimanya.karena memang ini bukan aku yang sebenarnya.

Disaat aku krisis kepercayaan aku ingat kata-kata bapakku sembahyang 3 x sehari.aku mulai melihat di internet cari info sembahyang 3x sehari.begitu aku memasukkan ke google dan langsung keluar daftarnya,aku langsung terkejut…!!!

terkejut karena sembahyang 3x sehari itu adalah sembahyang agama hindu.setengah percaya tidak percaya karena bapakku mengajarkan agama hindu padaku sejak kecil,tapi kenapa bapakku tidak ngomong kalo itu sembahyang agama hindu.

Mulai sejak itulah aku suka belajar sembunyi-sembunyi tentang agama hindu,agama ,ritual,budaya,adat semua bisa indah menjadi satu.

Setelah mantap belajar hindu, tahun 2009 aku memberanikan diri untuk memakai hindu sebagai agama di fb ku,berharap aku bisa menemukan teman hindu dan sembahyang ke pura.ya ,akirnya aku dapat,tapi sewaktu berkumpul mereka tidak tahu kalo aku muslim.tapi jujur aku mendapatkan manfaat dari cerita teman-teman fbku.

Dan di tahun 2010 aku diajak sembahyang tawur agung di candi prambanan,aku merasakan inilah yang aku cari.aku makin bahagia telah menemukan rumah ini.minoritas tapi sangat berharga…sembahyang di prambanan pertama kali memakai pakaian hindu,walau identitasku masih islam.dan aku hanya sembahyang dengan memakai bahasa ibu.ya karena aku tidak tahu doa dalam hindu..

Waktu mulai berjalan hingga aku menemukan teman hindu di semarang,dan aku akirnya diajak ke pura sembahyang dipura dan bersemedi di pura.

PURA AGUNG GIRI NATHA,SEMARANG pertama kali aku menginjakkan kaki di pura aku merasakan aura yang lain,aku seakan berada di dunia yang berbeda.tapi seperti tidak asing bagiku,sangat aneh memang aneh tapi mungkin ini karmaku.



Aku ingat waktu pertama kali masuk kedalam pura dan mengikuti sembahyang purnama di PURA AMERTHA SARI,SEMARANG.aku menangis di dalam pura,menangis pada waktu pak mangku mengucapkan mantra -mantra suci,aku merasakan sepertinya aku pernah mendengar suara-suara seperti ini di kehidupan masa laluku.

Beberapa hari setelah aku sembahyang aku pulang ke solo dan mengutarakan niatku untu memeluk agama hindu,bukannya aku langsung disetujui justru aku langsung dimarah-marahin dari semua keluarga. kakak perempuanku menagis sejadi-jadinya,adikku tidak terima dengan keputusan,bapakku pasrah dan terserah padaku,ibuku sangat melarangaku murtad dari islam.krena mayoritas keluarga besar islam ,dan ibuku sangat rajin sholat 5 waktu.

Tak hanya itu banyak teman-temanku sekolah ataupun teman kampung yang memutuskan persahabatanku di fb gara-gara aku beralih ke hindu.

Aku makin putusa asa,tapi itu semua membuatku makin bersemangat memperdalam Hindu dan akan aku buktikan bahwa aku bisa berubah menjadi lebih baik dengan agama ini.setelah berbulan -bulan,melihat aku makin berbeda setelah mendalami hindu, akirnya keluargaku dengan berat hati merelakan aku lepas dari islam dan memeluk hindu.

Dan akirnya tanggal 1 SEPTEMBER 2010 DI PURA AMERTHA SARI,SEMARANG.AKU melaksanakan UPACARA WISUDI WADANI yang dibantu oleh PARISADA SEMARANG TIMUR, RESMI MEMELUK AGAMA HINDU DALAM KEHIDUPANKU,

Astungkara HYANG WIDHI,sampai saat ini aku masih memeluk hindu,dan justru sekarang keluargaku makin tertarik dengan rasa cinta kasih dan kebersamaan dalam agama hindu.anehnya lagi,ibuku minta diajak sembahyang ke pura…

Berawal dari kota kecil mengadu nasib ke kota besar dan di sinilah aku mendapatkan jalan untuk kembali memeluk hindu,dan menjadi anggota PERADAH KOTA SEMARANG ,PERADAH JAWA TENGAH,dan aktif dalam kegiatan peradah ogoh-ogoh,tirtayatra ato yang lainnya.semua terjadi tanpa aku sangka-sangka…

ASTUNGKARA…

Semua bisa aku lewati semua rintangan ini, walaupun susah payah dan perlu memakan waktu bertahun-tahun tapi akirnya semua dapat terlaksana dengan lancar.

Terima kasih HYANG WIDHI…

Aku pernah merasakan begitu manisnya menjadi seorang mayoritas,tapi aku juga telah merasakan bagaimana manisnya menjadi seorang minoritas.

“Emas memang sangat indah, tapi berlianlah yang jauh lebih indah dan lebih berharga dari emas”

sekiranya begitulah pengalaman pribadiku,3 jam aku menulis ini…akirnya puas

matur sembah nuwun,

OM…shanti…shanti…shanti…OM…

ANDRI ASANTO MAHENDRA JAWANE


Sumber : http://www.mediahindu.com/
close
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nyata Indahnya Perjalanan Hidupku Menjadi Hindu

7 komentar:

  1. kamu telah kembali ke keJawaanmu yg asli...semoga kawan kawan org Jawa juga mengikuti jejakmu yg mulia...
    Sabdopalon kembali tidak lama lg...

    ReplyDelete
  2. Mungkin sudah saatnya hyang sabda palon dan naya genggong bangkit...
    "OM Nama Siwa Ya"

    ReplyDelete
  3. Takdir tidak akan kemana dan karma juga seolah menjadi bayangan dalam hidup. Semoga ada kedamaian dalam Hindhu, walau minoritas tapi bisa merasakan arti hidup sesungguhnya.

    ReplyDelete
  4. Takdir tidak akan kemana dan karma juga seolah menjadi bayangan dalam hidup. Semoga ada kedamaian dalam Hindhu, walau minoritas tapi bisa merasakan arti hidup sesungguhnya.

    ReplyDelete
  5. Inilah yg disebut dgn menitis kembali ato punarbhawa lahir kembali, dirimu bs merasakan kehidupan masa lalu mu .. sungguh bersyukur krn km telah menemukan jati dirimu. Coretan hati mu ini begitu mengena dihati saya kawan :)

    ReplyDelete
  6. tangan terbuka lebar menyambutmu, Saudaraku...

    ReplyDelete
  7. Salut dan mengapresiasi atas keputusannya. Kembali ke jalan Darma merupakan keputusan yang tepat. Mari kita belajar bersama, Meski kita minoritas tanamkan selalu dalam diri Konsep Vasudaiva kutumbakam supaya rasa kasih sayang kepada sesama, kedamaian dan ketentraman tidak pernah lari dari diri kita.

    ReplyDelete