Friday, March 24, 2017

Makna Mimpi Menurut Primbon Bali, Simak Ini Siapa Tau Anda Pernah Mengalaminya

ilustrasi

Mimpi sering dialami seseorang, layaknya aktivitas di dunia nyata pada saat sadar. Sebagaimana kedutan, mimpi sebenarnya bagian dari kerja indera keenam manusia, oleh karena itulah mimpi sering dialami oleh orang-orang yang memiliki kelahiran melik. Bisa juga dialami orang biasa namun jarang.  

Hal itu karena orang melik mimpinya tidak hanya menyangkut diri sendiri melainkan menjangkau keluarga besar terutama orang-orang yang disayanginya. Selain itu, orang melik suka diganggu manusia yang bisa; bisa ngeleak, bisa menjalankan ilmu hitam, dlsb. 

Di sisi lain orang melik disayangi leluhur maupun dewa, sehingga sering mimpi bertemu orang suci atau mimpi bertemu orang yang melambangkan dewa (jero dasaran, pemangku, sulinggih) Bagi sebagian orang mimpi bisa membantu memecahkan masalah yang dihadapi atau mengambil suatu keputusan, akan tetapi seringkali mimpi disalahartikan karena untuk menggali mimpi sangat rumit walau terlihat sepele. 

Bisa dikatakan memecahkan makna mimpi gampang-gampang susah. Umumnya orang menafsirkan mimpi dengan Primbon, terutama Primbon Jawa, namun acapkali kita menemui kebuntuan bahkan kita tidak berhasil memaknai mimpi, sebab mimpi kita tidak sesingkat apa yang disebutkan dalam primbon sehingga kita gagal menafsirkan mimpi. Selain itu, bahasa mimpi juga menyesuaikan dengan bahasa lokal sehingga mimpi yang serupa bisa memiliki makna berbeda bila orang yang mimpi sudah berbeda bahasa dan tradisi. 

Hal demikian menyebabkan makna mimpi menjadi multi tafsir. Tidak hanya itu, mimpi serupa oleh orang yang sama pun akan memiliki arti berbeda. Kita bisa ambil contoh; mimpi membuat rumah pertanda buruk karena hal itu menandakan kita membuat rumah bagi sang roh di alam gaib sehingga perlu dibuatkan banten ngulapin maupun nebusin Sanghyang Atma (roh). 

Akan tetapi kalau mimpi mengatapi rumah pertanda baik, hal ini menandakan kita menutupi sesuatu yang buruk. Demikian juga bila kita mimpi melihat rumah rusak, hal ini menandakan Atma kita tidak lagi tinggal di alam gaib karena rumahnya sudah rusak. Orang yang mimpi melihat rumah rusak, bila sakit akan sembuh. Contoh lain; bila mimpi membeli atau menggali ketela mentah pertanda buruk, dalam bahasa lokal ketela disebut sela sehingga dimaknai ala (buruk). 

Sedangkan bila mimpi membeli ketela yang sudah direbus, apalagi bila ketelanya dibakar (sela matunu), hal ini pertanda baik. Walau kita mendapat musibah atau sakit namun cepat normal karena diselamatkan oleh dewa; hal yang buruk dilenyapkan (dibakar). Kasus lain, mimpi kayu tumbang di tanah kita pertanda buruk. Kayu dimaknai ayu (baik) sehingga bila kayu tumbang berarti hal yang baik tumbang.  Oleh karena itu bila mimpi membawa kayu ke rumah itu pertanda baik, membawa sesuatu yang baik ke rumah. 

Hal serupa dengan mimpi memancing ikan pertanda buruk, sebab dulu bila menangkap ikan itu menggunakan jala, jala diartikan ala (buruk). Oleh karena itu bila mimpi diberi ikan yang sudah matang pertanda baik, hal buruk akan dimatangkan. Walau kita tertimpa musibah namun kita akan baik-baik saja berkat pertolongan dewa. Tidak hanya itu, dalam satu mimpi bisa bermakna buruk dan baik. 

Umpamanya; mimpi memetik nangka (nangka liling maupun nangka lodoh), sehabis memetik nangka, kemudian memetik pisang. Hal ini menandakan bahwa di keluarga kita akan ada yang meninggal atau sakit, sebab nangka dalam bahasa lokal dimaknai bangka (mati), namun karena diikuti memetik pisang maka itu pertanda baik. 

Dalam bahasa lokal pisang disebut biu diartikan ayu (baik) atau rahayu (selamat). Sehingga mimpi itu menggambarkan bahwa di keluarga kita akan kena musibah (sakit) namun karena suatu sebab bisa selamat, misalnya karena dibuatkan banten atau ritual. 

Kasus lain; mimpi diserang ular, namun pada saat itu pula kita melihat orang lain yang hadir, biasanya orang yang menjadi tapakan dewa, jero dasaran, pemangku, bahkan sulinggih. Hal itu menandakan bahwa kita diserang orang lain dengan ilmu hitam namun kita tidak kenapa-kenapa berkat pertolongan dewa. 

Saya pernah mimpi berada di balai banjar yang tidak saya ketahui, di halaman balai banjar saya melihat seekor ular hendak menggigit saya. Lalu saya berlari dan memanjat tiang balai banjar. Ularnya hanya bisa berputar-putar di pangkal tiang. Lalu datanglah mejro Balian, tante saya, hanya duduk memandang ke arah lain. Lalu saya hendak turun dari tiang, tiba-tiba ularnya menyambar kaki saya. Akhirnya terbangun.  

Meski kena disambar ular namun saya tidak kenapa-kenapa berkat pertolongan dewi; ratu Ayu Gunung Sari, yang adalah dewi yang dipuja di pura merajan agung saya. Dalam kenyataan tante saya menjadi jero dasaran (tapakan dewa) Ratu Ayu Gunung Sari. Bila dewata menolong kita, beliau cukup hanya hadir dalam mimpi itu sudah menandakan pertolongan dari-Nya. 

Contoh lainnya, misalnya mimpi diserang mahluk gaib, lalu kita berdoa atau berjapa mantra, kemudian mahkluk gaibnya kabur. Hal ini menandakan dewa atau Tuhan yang dipuja dalam mantra itu menyelamatkan kita dari hal buruk. Sebagai tambahan, dalam buku Agni Purana dijelaskan bahwa bila mimpi baik berturut-turut, kemudian mimpi buruk, maka mimpi buruklah yang terjadi. 

Barangkali akan berlaku sebaliknya, bila mimpi buruk berturut-turut, lalu terakhir mimpi baik, maka hal baiklah yang terjadi. Demikian pua apabila mimpi diawali dengan pertanda buruk, lalu diakhiri dengan pertanda baik maka hal itu hanya peringatan, sehingga petunjuk dalam mimpi perlu dilaksanakan untuk menghindari hal buruk. 

Hal ini pula menyebabkan seringkali mimpi kita tidak terbukti karena hanya peringatan. Akan tetapi apabila peringatan dalam mimpi tidak diindahkan maka akan mimpi buruk dan hal buruklah yang terjadi kemudian. 

Mimpi atau ngipi dalam bahasa Bali kuno disebut 'Sempenahan'. Memang rumit apabila menggali mimpi berpedoman pada primbon namun sedikit tidaknya kita bisa mencari tahu arah mimpinya apakah pertanda baik (ayu) ataukah buruk (ala). Sehingga kita lebih mudah menterjemahkan maknanya. Kita mustahil bisa menterjemahkan mimpi sampai seratus persen, kita hanya bisa meraba-raba maknanya. Kita akan betul-betul tahu maknanya bila sudah menjadi kenyataan. 

Di bawah ini saya salin makna mimpi berdasarkan tradisi turun temurun di Bali, disalin dari aksara Bali dari catatan bapak saya. Tidak diketahui catatan ini berasal dari mana, yang pasti dari generasi terdahulu. Bahasanya akan tetap dipertahankan berbahasa Bali karena bahasa mimpi sarat dengan bahasa simbol, bahasa sandi  dan bahasa isyarat menggunakan bahasa lokal. 

Akan saya coba terjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia disertai penjelasan agar lebih mudah dipahami. Sbb: Ngipi munggah saluirin kumelem, pejah palania: Mimpi menaiki sarwa kumelem; terbang ke angkasa menaiki sesuatu, pertanda datangnya kematian. 

Dalam konteks mimpi pejah tidak selalu bermakna mati, tetapi juga melambangkan musibah ataupun sakit. Mimpi ini bermakna buruk sebab melambangkan sang roh hendak pergi ke alam dewata atau alam kematian. Adakalanya tak mesti terbang ke angkasa menaiki sesuatu, mimpi dijemput orang banyak dibawakan 'jempana' (singgasana arca dewa) juga melambangkan datangnya kematian. Ngipi maan meong, pejah palania: Mimpi mendapatkan kucing, pertanda buruk. 

Kucing disimbolkan sebagai Kala sehingga dianggap pertanda buruk. Bila mimpi diterkam kucing seringkali dimaknai diserang desti atau leyak, karena pada tingkatan tertentu orang yang belajar pangeleyakan bisa berubah menjadi kucing. Di sisi lain mendapatkan kucing dimaknai pertanda baik karena masyarakat Bali memanggil kucing dengan sebutan 'Piiss'. Pis dalam bahasa Bali artinya uang, sehingga bila mimpi mendapat kucing pertanda akan dapat rejeki. Ngipi kilangan bunga, ala pati: mimpi kehilangan bunga, buruk kematian. Meski pati artinya mati atau kematian namun dalam konteks mimpi maknanya tidak selalu kematian, bisa juga berarti musibah, sakit. Sama halnya dengan kata pejah. Kehilangan bunga melambangkan kehilangan sesuatu yang sangat berarti.  

Sebagaimana dalam masyarakat Bali bunga menjadi barang yang dianggap penting sebagai sarana pemujaan. Oleh karena itulah mimpi kehilangan bunga bermakna buruk. Sebaliknya, bila mimpi melihat bunga yang banyak itu pertanda baik, demikian pula bila mimpi memetik bunga, terutama bila mimpi memetik bunga cempaka, bunga tunjung, termasuk juga bila mimpi memetik pudak. Ngipi mula bawang, ala dahat: mimpi menanam bawang merah, sangat buruk. Kemungkinannya, mimpi ini pertanda buruk sebab dalam masyarakat Bali bawang merah bisa digunakan sebagai sarana pamiak kala dan pasikepan rare. 

Sehingga bila menanam bawang berarti mengubur sarana perlindungan diri. Ngipi ngae umah, ala dahat: mimpi membuat rumah, sangat buruk. Hal ini menandakan kita membuat rumah di alam gaib sehingga roh kita terbelenggu di alam lain. Seringkali seseorang mimpi membuat rumah di tempat keramat, hal ini menyimbolkan sang roh terbelenggu disana. 

Oleh karena itu, bila mimpi membuat rumah, terlebih lagi kita tinggali hendaklah dibuatkan upacara nebusin sanghyang atma. Sebaliknya bila mimpi memiliki rumah rusak atau hancur maka ini pertanda baik. Demikian pula bila mimpi mengatapi rumah pertanda baik; menutupi sesuatu yang buruk. Ngipi ngalih kayu tur ngaba mulih, boga dateng: mimpi mencari kayu lalu dibawa pulang, rejeki datang. Sama halnya juga bila mimpi memikul Baleman, ayu rauh. Karena kayu dimaknai ayu (baik). Bila mimpi kayu tumbang pertanda tidak baik; sesuatu yang baik tumbang. Tetapi bila mimpi menumbangkan kayu dadap ternyata pertanda baik, mungkin karena berduri sehingga melambangkan menumbangkan sesuatu yang tidak baik. 

Mirip kasusnya mimpi menumbangkan kayu berisi sebateh (serangga kayu) dimaknai baik. Ngipi anunggang lembu, brahma ayu: mimpi menunggang lembu (sapi jantan), pertanda dewa melimpahkan kebaikan. Sebaliknya bila mimpi menunggang kuda dianggap tidak baik. Demikian pula bila mimpi mendapatkan sapi, kerbau dan kuda, pertanda tidak baik; sakarya tan sida: Apa yang dikerjakan tidak membuahkan hasil. 

Namun bila mimpi mengantar kuda membawa beban dimaknai bahwa ada sesangi nguntik (nazar atau kaul mengungkit untuk dibayar). Mungkin kata jaran (kuda) ditafsirkan ujaran (kata-kata, janji). Ngipi masanggama, ala: mimpi berhubungan badan, pertanda buruk. Terutama bila mimpi berhubungan badan dengan orang tidal dikenal, akan tetapi bila mimpi bersanggama dengan orang dikenal cenderung melambangkan pemalinan. Ngipi nepukin anak jegeg, ala kilangan: mimpi melihat orang cantik, pertanda buruk akan kehilangan, demikian pula bila mimpi melihat bidadari pertanda buruk. 

Di sisi lain dikatakan ngipi manggihin wong ayu, sida karya: mimpi menemukan orang cantik, apa yang dikerjakan berhasil. Ayu maknanya rahayu atau selamat. Disini bermakna ganda. Ada juga mimpi lainnya bermakna ganda; ngipi punuk (gendut), gring waras; ngipi mokoh (gendut), ala. Antara mokoh  dan punuk padahal artinya sama namun maknanya bisa baik, bisa buruk, tergantung kronologi mimpi lain yang menyertainya. 

Ngipi mebasang sakit pesu bacin, ala kilangan: mimpi sakit perut keluar kotoran, pertanda buruk akan kehilangan. Mungkin isi perut dilambangkan rejeki sehingga bila isi perut keluar bermakna akan kehilangan. Oleh karena itu, bila mimpi melihat tahi atau menginjak tahi dimaknai akan mendapatkan rejeki. Ngipi meburu tur nyambut, gring kingkingan: mimpi berburu serta menangkapnya, pertanda penyakit berat. 

Kemungkinan hal ini melambangkan sang roh berkelana ke alam lain. Serupa kasusnya bila mimpi keluar meminta-minta pertanda tidak baik, hendaknya dibuatkan upacara nyambutin, ngulapin. Ngipi metu ngidih, wenang sambutin, ulapin. Ngipi masigsig, meambuh, ayu sida karya: mimpi masigsig, meminyaki rambut, pertanda baik, apa yang dikerjakan berhasil. Senada pula bila mimpi mendapatkan minyak pertanda baik. 

Ngipi ngalap nangka lodoh, ala pati: mimpi memetik nangka lunak, pertanda akan adanya kematian. Terlebih lagi bila nangka itu dimakan. Nangka lodoh atau nangka buug dimaknai bangka matabug (mati dikubur). Sedangkan bila mimpi memetik nangka liling (nangka yang bijinya kenyal walau sudah ranum) dimaknai bangka ngeling (mati menangis). 

Bangka ngeling bukan berarti akan mati tetapi akan mendapat penderitaan sampai menangis. Bila mimpi memetik nangka atau membeli nangka namun nangka itu hilang dicuri orang maka hal ini pertanda baik. Penderitaan kita diambil dewa. Secara umum, mimpi memetik sarwa gantung pertanda tidak baik. 

Ngipi sander paksi, alapati: mimpi disambar burung, pertanda buruk; kematian. Burung simbol atma atau roh. Disambar burung melambangkan diserang mahkluk gaib, bisa juga melambangkan diserang orang dengan ilmu hitam. Apabila berhasil mengalahkan burung itu maka pertanda baik. 

Demikian juga bila mimpi melihat burung setelah memasang guna-guna pertanda baik. Hal ini menandakan akan berhasil memperistri orang yang diguna-guna.  Hal senada dengan mimpi tentang burung, juga hampir sama dengan mimpi tentang ayam sebagai simbol atma atau roh. 

Oleh karena itu, bila mimpi kehilangan ayam hendaknya dibuatkan ritual nebusin karena hal ini melambangkan sang roh kita hilang. Sebaliknya bila mimpi menangkap ayam milik orang lain hal ini pertanda baik, kalau sakit bisa sembuh tanpa diobati karena melambangkan roh kita telah kembali. Akan tetapi bila mimpi mengadu ayam pertanda tidak baik. 

Selain itu, mimpi yang ada kaitannya dengan sang roh yaitu keris. Ngipi kilangan keris, wenang tebusin. Ngipi saup cicing, gring tan pegatan: mimpi digigit anjing, sakit tiada henti. Anjing simbol kala, juga sebagai pertanda ada serangan ilmu hitam. Sama kasusnya bila mimpi diserang babi pertanda diserang dengan pangiwa atau ilmu hitam tingkat empat, pertanda akan sakit tiada henti. 

Demikian pula bila mimpi diberi daging babi atau makan daging babi pertanda tidak baik. Babi dalam bahasa Bali disebut celeng, dimaknai ngleleng; menjerit karena menderita. Ngipi mamitra, gring teka, mamotoh kalah: mimpi berselingkuh, pertanda penyakit datang, kalau berjudi akan kalah. Mungkin mimpi ini dimaknai buruk karena pelanggaran hukum agama. Ngipi Rsi apunggal, pejah palania: mimpi resi terpenggal, kematian akibatnya. Resi atau sulinggih (bhagawan, pedanda, shri mpu) simbol bhatara. 

Oleh karena itu bila memimpikan orang suci wafat hal ini melambangkan kita ditinggalkan dewa sehingga kita akan mudah tertimpa musibah. Umumnya bila mimpi demikian ada kendala di Kamulan. Paling tidak kamulannya kaletehan. Apabila mimpi bertemu sulinggih hal ini melambangkan roh kita bertemu dengan bhatara, misalnya bertemu bhatara Kawitan. Ngipi manjus, ala kapegatan yasa: mimpi mandi pertanda buruk, terputusnya rejeki maupun usia. Hal serupa dengan mimpi tenggelam, pertanda tidak baik, hendaknya dilukat. 

Sedangkan bila mimpi mengambil air di sumur pertanda baik. Sebaliknya bila mimpi mandi di pancoran (pancuran) pertanda kurang baik, kalau berjudi akan kalah. Ngipi magotra, gring teka: mimpi bercukur penyakit datang. Mungkin hal ini karena kita memotong mahkota atau memotong bagian tubuh kita sehingga pertanda tidak baik. Ngipi ring gunung agung, ayu: mimpi berada di gunung agung pertanda baik. 

Sebagaimana kepercayaan nenek moyang kita, di gunung agung tempat berstana para dewa dan leluhur sehingga keberadaan kita di gunung agung melambangkan roh kita bertemu leluhur. Bila mimpi berada di perbukitan pertanda madya (sedang). Barangkali bila mimpi berada di jurang pertanda tidak baik karena di jurang simbol rumah mahkluk gaib jahat. Akan tetapi dalam primbon disebutkan; ngipi marga sunut, ala: mimpi jalan setapak dan berjurang, pertanda buruk. Ngipi medagang, sida karya: mimpi berjualan, yang dikerjakan akan berhasil. 

Ngipi ngiring wong menak, wenang tebusin: mimpi menghantar orang ningrat, hendaklah dibuatkan ritual nebusin. Wong menak pada jaman dahulu berkedudukan penting dalam masyarakat, seperti raja, prajurit, dsb. Mimpi mengikuti iring-iringan raja melambangkan roh kita mengikuti mahkluk gaib ke alam lain sehingga perlu dibuatkan ritual nebusin. 

Dalam konteks kekinian, mungkin mimpi mengikuti iring-iringan presiden, gubernur, bupati, sebagai pertanda tidak baik. Ngipi ngeber, boga dateng: mimpi terbang rejeki datang. Hal senada bila mimpi terbang tinggi ke angkasa pertanda baik, kapuji dening dewa. Akan tetapi bila mimpi terbang lalu terjatuh, maka pertanda tidak baik. 

Demikian pula bila mimpi terbang lalu ada yang menyerang pertanda kurang baik. Ngipi ngelabuang biu, ayu dateng: mimpi menjatuhkan pisang atau memetik pisang, pertanda datang kebaikan. Pisang (biu) dimaknai ayu. Keselamatan yang datang biasanya didahului dengan membuat banten karena di Bali pisang identik sebagai sarana upacara. Bila mimpi menebang pisang pertanda baik. Hal yang sama jika mimpi membeli pisang. Akan tetapi bila pisang ditebang orang lain maka pertanda tidak baik, apalagi bila sampai dicurinya. 

Ngipi nepukin anak mati, wenang ubadin: mimpi melihat orang mati, hendaknya diobati. Siapa yang dimimpikan mati, dialah hendaknya diobati. Atau bila si mimpi yang sakit maka dialah diobati. Pengobatan yang dimaksud bukanlah obat medis melainkan pengobatan niskala, non medis. Hal ini dilakukan agar bisa mencari sebab musababnya dari sisi niskala.  

Mimpi ada orang mati seringkali pertanda pemalinan. Pemalinan ini biasanya berupa benda mati, umpamanya batako, batu, kayu mati, bambu, dsb. Pemalinan ini mengakibatkan rumah menjadi kotor. Selain itu bila mimpi memegang mayat berulat pertanda rejeki datang: ngipi nyemak bangke mauled, boga dateng. Bila mimpi nanah mayat menumpahi tubuh kita, hal itu pertanda akan kena musibah (ini pengalaman pribadi). 

Ngipi linuh, wenang karyanin rarapan: mimpi ada gempa, hendaknya dibuatkan rarapan (persembahan makanan). Dalam tradisi di Bali, apabila terjadi gempa dimaknai Bhatara beryoga sehingga bila mimpi gempa sebaiknya mempersembahkan rarapan untuk dewa di Kamulan. Bila tidak ada kamulan, persembahkan di kamar suci. 

Ngipi ujan galang bulan, ala sedih: mimpi hujan dan bulan terang di langit, pertanda buruk menyedihkan. Hal ini dimaknai buruk karena bila turun hujan saat langit terang (ujan panes) dimaknai akan ada orang yang meninggal mendadak di sekitar lingkungan kita, bahkan mati salah pati dan ulah pati. Oleh karena itu mimpi ini melambangkan akan datangnya penderitaan. Ngipi nyapu, ala: mimpi menyapu, buruk. Ngipi baanga ental, ala: mimpi diberi rontal, buruk. Ngipi ngiid, wenang ulapin. 

Ngipi ngejuk be danu, gring teka: mimpi menangkap ikan air danau atau air tawar pertanda penyakit datang. Secara umum mimpi memancing ataupun menangkap ikan sebagai pertanda buruk, hal ini karena menangkap ikan pada jaman dulu menggunakan jala, diartikan ala (buruk). Akan tetapi bila mimpi memancing lalu melihat pura atau tempat suci pertanda baik. Disebutkan; ngipi mancing manggihin pura, ayu. Ngipi ngae banten, ala: mimpi membuat upakara, buruk. Hal ini diisyaratkan untuk membuat suatu ritual untuk mencegah hal buruk yang terjadi. 

Demikian pula bila mimpi ada kesibukan, pertanda tidak baik. Biasanya kita mimpi sibuk dan melihat banyak orang seakan keluarga, tetapi tidak diketahui siapa keluarga itu. Hal ini melambangkan hadirnya leluhur untuk memberi peringatan. Dimana mimpi ada kesibukan atau keramaian, disanalah akan ada musibah bila peringatan itu tidak ditelusuri lebih jauh untuk mencegah hal-hal tidak baik. Ngipi ngae pentong ngaba tumbak, ayu: mimpi membuat pentungan membawa tombak, pertanda baik. Hal ini mengisyaratkan adanya usaha untuk melindungi diri. 

Ngipi ngempelin, boga dateng: mimpi memperbaiki saluran air, rejeki dateng. Akan tetapi bila mimpi melihat air mengalir pertanda jalan niskala (jalan di alam gaib). Ngipi ngadukang luluh, ayu: mimpi mencampur pasir dan semen, pertanda baik. Luluh dimaknai aluh (gampang atau mudah, dimudahkan). Hal senada bila mimpi membuat pagar, pertanda baik. Serupa dengan mimpi menembok. Bila penjudi hendaknya berjudi karena akan menang tetapi tidak boleh mandi maupun cuci muka. Ngipi nyemak anak rare, pemali nyakitin: mimpi mengambil anak kecil, pemali jadi penyakit. 

Ada banyak jenis mimpi yang termasuk pertanda pemalinan. Bahkan sering kali kronologinya menyeramkan atau menggelikan. Berikut mimpi yang bermakna pemalinan yang disebutkan dalam primbon; ngipi nyemak simbuh; mimpi mengambil atau memegang ikan simbuh, ngipi saup bikul; mimpi digigit tikus, ngipi nepukin macan; mimpi melihat harimau. 

Selain tersebut dalam primbon, juga ada beberapa cerita dari mulut ke mulut, yaitu; mimpi melahirkan, mimpi menyusui, mimpi hamil atau orang lain hamil, mimpi mesra-mesraan, mimpi ada orang mati, mimpi berselingkuh dengan orang yang dikenal, bersanggama dengan keluarga dekat, pacaran, ciuman, dan mimpi membicarakan cinta. 

Tetapi bila mimpi sakit karena pemali maka pertanda akan keguguran, disebutkan; ngipi pemalinan, ngelabuang. Ngipi wulan penanggal, satiban nemu ayu; mimpi bulan penanggal, setahun mendapatkan kebaikan. Yang dimaksud bulan penanggal yaitu perjalanan rembulan dari tilem (bulan mati) menuju purnama (bulan terang). Hal ini sebagai pertanda baik kemungkinan karena pertanda karunia dari para leluhur. Sebagaimana ajaran Hindu, pada waktu bulan penanggal atau Sukla Paksa, pintu alam leluhur terbuka. 

Demikian sebaliknya, pada panglong atau Krsna paksa pintu alam leluhur tertutup. Ngipi senar ulung, ala. Ngipi nyutuastra, ala. Ngipi mupu kapas, ala. Ngipi batu ibuh, boga dateng. Ngipi manggih nuranir, suka bagia wong menak makueh. Ngipi sida, gring alit: mimpi teriris, pertanda penyakit ringan datang. 

Hal ini kemungkinan karena tubuh kita tergores sehingga bermakna akan datangnya penyakit ringan. Senada pula dengan mimpi tertusuk ilalang; ngipi tebek ambengan, gring alit rauh. Mungkin juga bila mimpi tertusuk paku pertanda akan datangnya penyakit ringan. Ngipi rebut roang, ala kilangan: mimpi direbut teman, pertanda akan kehilangan. Ngipi magpagin satru, ala gring: mimpi menjemput musuh, buruk penyakit datang. 

Ngipi sugih ngelah tetaneman, gring tan pegatan: mimpi kaya memiliki tanaman, penyakit datang tiada henti. Ngipi matuma, makutu, gring teka: mimpi mencari tuma, mencari kutu, penyakit datang. Ngipi maboros buron, ala: mimpi berburu binatang, buruk. Ngipi karampas, mamotoh kalah: mimpi dirampas, kalau berjudi akan kalah. Mimpi nanem biu, suna, ala: mimpi menanam pisang maupun bawang putih, pertanda buruk. Ngipi nepukin manas, wenang ngendon pulih pis: mimpi melihat nanas, sebaiknya bersilahturahmi atau keluar berkelana ataupun keluar berjualan, akan mendapatkan uang. Manas atau nanas diartikan maan nunas; dapat pemberian, dapat berkah. 

Ngipi uber bojog, ala gring: mimpi dikejar kera, pertanda buruk penyakit datang. Kera diidentikan dengan pengleyakan atau panestian. Salah satu tingkatan ilmu hitam leyak berwujud kera. Oleh karena itulah mimpi yang ada kaitannya dengan kera sebagai pertanda tidak baik. Ngipi nepukin anak luar, ala ayu: mimpi bertemu orang luar atau orang asing, kadang baik kadang buruk. Orang asing atau turis simbol dewa. Orang tak dikenal namun kita anggap keluarga simbol leluhur. Orang tak dikenal tetapi kita anggap teman bisa jadi simbol dewa, bisa juga jin. Sedangkan orang tak dikenal dan tidak akrab kemungkinan Sang Wengi (sebangsa jin), ada yang bertabiat jahat, ada pula bertabiat baik. Yang jahat biasanya sering menyamar menjadi hewan atau binatang seperti kera, ular, dan lainnya. 

Oleh  : Wagiswara Putra


Sumber : www.kompasiana.com

close
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Makna Mimpi Menurut Primbon Bali, Simak Ini Siapa Tau Anda Pernah Mengalaminya

2 komentar:

  1. Saya pernah bermimpi di sakiti orang berarti apa min?

    ReplyDelete
  2. Saya pernah mimpi mendak dan mundut sesuhunan di pura dalem di banjar meraga tapakan rangda bertiga dari jabe prlinggih ratu gede (panglina ring pura dalem) memargi ke jeruan.. ngange kamen putih dan udeng putih tanpa baju.. napi kira2 makna mimpi saya nika??
    Suksma

    ReplyDelete